Senin, 21 Januari 2013

SAMAHU TERUS BERJALAN



Kokoh, kuat, dan unik ada pada undak-undakmu
Sehingga keindahan menjadi pujian kini melekat padamu
Samahu; kau tahu aku adalah kau.
Samahu; bagi orang asing aku adalah kaum-mu.

Tahun ini inginku bercerita tentang pengalamanku
mulai dari Sasi sampai Ur-Puti;
dari Waihuhu di dusung pantai sampai di Hu’u dusung di gunung.
Pijakan kakiku mengikutimu sampai terngiang terus di perantauan.

Saudara kandungku ada di Peneu, Peway
Begitupula di Lousama, Louhatu,
Karena kakek Buyutku menitip pesan buat aku dari Tutulepi “katong samua basudara”.
Yaitu satu persaudaraan dapa lia akang waktu Panama.  

Aku terus mengikuti jejakmu Samahu
Terekam terus dalam periode kehidupan aku
Sejak dahulu menulis surat cinta pakai pena dan kertas berwarna
Kini, aku telah memakai kanvas digital;
Dan surat cintaku terkirim dalam hitungan detik.

Samahu terus berjalan;
Walaupun mereka bilang Metropolitan, Samahu telah berada disana.
Samahu tidak pernah tertidur;
Meski banyak yang hampir tertidur dalam pengaruh zaman
Dan Samahu tetap terjaga.

Di atas kanvas ini, aku mengungkapkan penghargaanku.
Dengan jemariku, aku merangkai kata bertuah atas hokmatmu.
Dan di balik lensa, aku menangkap sudut-sudut indah dari keindahanmu.
Biarlah aku abadikan semuanya untukmu Samahu.





 

.